Kamis, 24 Mei 2012

Perpisahan

Kurang lebih seminggu yang lalu Opa-ku (ayah dari mama) tercinta pulang ke rumah Bapa.. Aku tak pernah tinggal bersama dengannya dan sudah lebih dari 15 tahun kami tak pernah bertemu karena kerusuhan. Opa tinggal di Ternate (Maluku Utara) dan sempat mengungsi ke Bitung (Sulawesi). Meskipun lama kami tak pernah bertemu tapi aku merasakan ada sesuatu yang hilang dari diriku. Opa selalu sabar apalagi sama cucu-cucunya, pekerja keras, lucu dan humoris. Masih terpatri kuat dalam ingatanku cara beliau tertawa, sungguh menghangatkan hati ini. Teladan hidup Opa yang sederhana, bijaksana, dan bersahaja selalu dapat kukenang.

Perpisahan, kata yang selalu sulit diucapkan. Entah kita akan pergi ke tempat yang menyenangkan atau tidak, perasaan sedih pasti akan datang..Kata ini selalu menghampiriku hari-hari belakangan ini. Ya, kata ini segera akan terucap kembali.

Dalam hampir 27 tahun ini, aku tinggal di 3 kota yang berbeda. 17 tahun pertama kuhabiskan di kota kelahiranku tercinta, Ambon. Masa-masa kuliahku yang ceria dan penuh sukacita kujalani di Kota Pahlawan Surabaya selama 4 tahun, dan 6 tahun terakhir ini aku berada di Depok. Saat berpisah dengan tempat-tempat ini selalu menguras air mata. Sangat tidak mudah untuk berpisah, untuk memulai sesuatu yang baru lagi, untuk beradaptasi lagi dan mengubah banyak hal dalam hidup ini.

Hal yang paling kusyukuri adalah bertemu dengan orang-orang luar biasa, yang membangun, menguatkan dan membuat hidupku jauh lebih baik. Hidup jauh dari rumah tak terlalu membuatku kesepian karena mereka, bahkan di waktu-waktu yang penting dalam hidupku seperti ulang tahun selalu ada kue, kado dan ucapan selamat yang hadir. Di waktu-waktu sulit yang kulalui juga selalu ada mereka dengan doa, pelukan hangat dan kata-kata yang menguatkan.

Terima kasih untuk meninggalkan jejak-jejak indah dihatiku dan membuat hidupku tak pernah sama lagi.