Melanjutkan postinganku sebelumnya disini yang berjudul "udah siap pacaran belom yah??", aku ingin share juga mengenai tujuan pacaran itu sendiri. Ngapain sih musti pacaran?? Tulisan ini juga berasal dari bukunya Myles Munroe yang judulnya Waiting n Dating..
Tujuan berpacaran yaitu membangun persahabatan. Persahabatan sejati adalah hubungan yang kuat dan merupakan salah satu bahan dasar untuk pernikahan yang berhasil. Persahabatan tidak berkembang sepenuhnya dalam semalam, diperlukan waktu untuk bertumbuh dan dewasa. Ya, setiap kita membutuhkan waktu untuk mengenali diri sendiri dan juga orang lain. Kita tidak dapat menyimpulkan perilaku seseorang hanya dengan melihat tindakannya sekali saja tapi kita harus tau alasan apa dibalik tingkah laku orang tersebut. Semakin terbuka kita terhadap orang lain maka orang lain dapat melihat diri kita dan memberi masukan supaya bisa berubah.
Hubungan-hubungan jangka panjang yang berhasil dan paling kuat didasarkan pada persahabatan. Suatu hubungan yang termotivasi oleh kebutuhan, merusak persahabatan karena pada dasarnya hubungan ini berpusat pada diri sendiri. Seseorang yang sedang membutuhkan “sesuatu” akan memasuki suatu hubungan dengan berusaha terutama untuk memenuhi kebutuhan ini, bukan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain atau membangun karakternya. Sadar atau tidak, orang-orang memanfaatkan persahabatan sebagai kesempatan untuk mengambil keuntungan sendiri. Persahabatan sejati harus didasari oleh kasih Tuhan. Saat kita lahir baru dan mengenal Tuhan, roh kitalah yang diperbaharui, bukan pikiran atau tubuh kita. Tantangan yang kita hadapi adalah belajar bagaimana mengendalikan diri dengan roh yang baru yang tinggal dalam pikiran dan tubuh kita yang lama. Kita harus belajar dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan serta berperilaku sebagai anak-anak Tuhan.
Roh kita yang telah diperbaharui mengingatkan kita, sementara pikiran dan tubuh kita memberitahukan sesuatu yang lain.
Itulah sebabnya kita harus belajar, seperti yang ditulis Paulus untuk “berubahlah oleh pembaharuan budimu” Roma 12:2b, dan “menawan segala pikiran dan menaklukannya pada Kristus” 2 Kor 10:5b.
Sifat dasar manusia adalah tertarik pertama dan terutama pada dirinya sendiri, egois. Memusatkan perhatian kepada orang lain adalah salah satu prinsip dari persahabatan. Tujuan kita menjadi sahabat seharusnya untuk mendorong, membangun dan membantu pembentukan karakter sahabat-sahabat kita, sekaligus menolong mereka mencapai impian-impian mereka.
Dalam buku ini, dijelaskan ada 4 tingkat dalam persahabatan :
- Kenalan : bertemu dengan orang-orang yang belum pernah kita temui sebelumnya, pertemuan-pertemuan ilahi
- Teman biasa : memiliki daya tarik, aktivitas, kepedulian dan minta yang sama
- Sahabat : memberi saran, pertolongan secara pribadi dan memperhatikan kesejahteraan satu sama lain
- Sahabat karib : berkomitmen pada perkembangan karakter masing-masing.
Satu karakteristik dari keintiman sejati adalah kemampuan untuk memberi dan menerima perbaikan dengan rela dan rasa terima kasih. Sahabat-sahabat karib mengasihi satu dengan yang lain sehingga mereka tidak bisa membiarkan dosa dan kesalahan tidak diperbaiki. Mereka saling menghormati dan mempercayai satu sama lain sehingga mereka dapat menerima perbaikan tanpa merasa marah atau curiga. Persahabatan yang karib memikul tanggung jawab yang saling menguntungkan untuk bersikap jujur dan terbuka tapi bijaksana. Kenalilah siapa pasanganmu dengan menjadi sahabatnya.
Tuhan menempatkan orang-orang “dijalur” kita dan kita “dijalur” mereka supaya kita dapat menjadi berkat bagi satu sama lain. Mendoakan teman-teman kita adalah sesuatu yang penting dan berarti yang setiap kita dapat lakukan.
1 komentar:
makasih banyak Kak :D wah sangat membangun tentang persahabatan dan pacaran
Posting Komentar