Kamis, 28 Juli 2011

Bandung Sejuta Kenangan :)

Bandung kota kenangan
Kurang lebih 2 Tahun bolak balik Bandung hampir setiap bulan
Ini beberapa fotoku di tempat-tempat yang kukunjungi di Bandung (*narsis)
Kangen Bandung, pingin jalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat ini lagi :)


Kawah Putih

Roemah Kebun Family Resto - Jalan Riau

Wisata Air Panas Ciater

XXI Garden Cafe Cihampelas Walk

Depan Gedung Asia Afrika

Taman Hutan Lindung H. Juanda a.k.a Dago Pakar

Pemandangan Malam Kota Bandung dari Restoran Lisung

Restoran Lisung


Cihampelas Walk atau biasa disingkat Ciwalk

Rabu, 27 Juli 2011

Kupu-Kupu

Seperti biasa, berangkat kantor dengan agak tergesa-gesa
Waktu sudah menunjukan pukul 7 lebih 40 menit
Ku buka pintu kamar dan memakai sepatu dengan cepat
Mataku langsung tertuju pada seekor kupu-kupu
Kupu-kupu itu ukurannya cukup besar dan berwarna coklat
Tak terganggu oleh kehadiranku
Kupu-kupu itu tetap saja diam dengan tenangnya disitu


Suatu pemandangan yang aneh buatku
Pemandangan yang membuatku tersenyum pagi ini
Aku langsung mengupdate twitter n status bbmku
Perasaanku senang melihat kupu-kupu itu

Tak lama berselang
Ada bbm yang masuk
Sambil berjalan terburu-buru
Aku mengecek siapa yang mengirimkan bbm
Ternyata bbm dari pacarku

Katanya : "semalam aku yang minta supaya ada kupu-kupu dikosan mu"
Hehehehehehehe, aku jadi semakin lucu dan tertawa dalam hati
Ada-ada aja pacarku ini :D
Aku tau tidak ada yang kebetulan
Aku tidak tau apakah memang benar itu adalah kupu-kupu yang dikirimkan Tuhan karena permintaan pacarku
Tapi aku bersyukur buat semua yang terjadi pagi ini



Aku bisa saja tak melihat kupu-kupu itu
Kupu-kupu itu bahkan harus melalui pintu gerbang yang tinggi untuk sampai kedepan kamarku

Tuhan terima kasih buat hari baru yang Kau beri
Terima kasih buat kupu-kupu yang memberi semangat untukku
Terima kasih buat orang-orang yang selalu mengasihiku
Dan ajarku untuk terus mengasihiMu
Menyadari bahwa Engkau memegang kendali atas hidupku

Selasa, 19 Juli 2011

Lady in Waiting Chapter 5 – Wanita Yang Penuh Pengabdian

Tulisan ini merupakan ringkasan dari buku "Lady in Waiting". Bab2 sebelumnya bisa dibaca disini..Akhirnya setelah lebih dari sebulan, bisa dilanjutkan lagi :)

Wanita Yang Penuh Pengabdian

Terlalu sering orang-orang memandang seorang wanita lajang seakan-akan ia harus dikasihani dan bukan dicemburui. Seorang wanita dalam Penantian memiliki keuntungan bisa mengembangkan hubungan kasihnya dengan Kristus tanpa gangguan-gangguan yang normalnya dibawa ke dalam hati seseorang oleh suami atau keluarga. Ini telah menjadi rancangan Allah sejak mulanya. Ia dengan lembut menciptakan wanita untuk mengasihi Dia dan untuk mengalami berkat bersekutu denganNya. Allah masih rindu untuk mengenal dan dikenal oleh para wanita. Tetapi karena dosa masuk kedalam dunia, kita tidak lagi memiliki suatu gambaran yang jelas tentang Allah yang benar.

Tidak ada sesuatu apapun atau seorangpun dapat memberimu gambaran Allah yang sejati yang lebih jelas daripada tindakanmu menyelinap masuk ke bawah sayap-Nya dan menemukan bagimu sendiri siapakah Allah sebenarnya.

Sebagai seorang lajang, Anda memiliki sebuah kesempatan luar biasa untuk menggunakan waktumu untuk memaksimalkan persekutuanmu dengan Allah. Waktu Anda mencintai seseorang, Anda memberinya hati Anda, pusat keberadaan Anda. Allah meminta tidak kurang dari itu. Ia ingin satu hati yang mengabdi secara total. Ulangan 6 : 5 mengatakan bahwa kamu harus mengasihi Dia dengan segenap hatimu (pengabdian terdalam), jiwamu (apa yang Anda pikirkan dan rasakan), dan kekuatanmu (kekuatan dan energimu). Untuk mengasihi Tuhan, Anda harus mengenal Dia dengan intim.

Sebagai seorang wanita, Anda telah diciptakan dengan keinginan untuk dikenal-tidak hanya secara fisik atau secara umum, tetapi dikenal secara mendalam dan dikasihi secara intim. Jika Anda berharap seorang pria akan mengisi kerinduan hatimu akan keintiman, Anda akan kecewa. Allah mengenal kerinduanmu yang mendalam akan kasih yang intim. Hanya Dia, Kekasih Jiwamu, dapat mengisi kebutuhan ini sepenuhnya. Bapa Surgawimu dengan lembut menciptakan Anda dengan kebutuhan-kebutuhan yang dapat sepenuhnya dimengerti dan dipenuhi seutuhnya oleh Allah. Saat Anda mulai mengenal siapa sesungguhnya Dia itu, Dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu akan kasih. Kasihilah Allah, Anda harus mengenalnya secara intim, pribadi, dan dengan pengabdian.

Mencari Cinta Sejati

Mencari Allah sangat banyak kesamaannya dengan mengembangkan sebuah persahabatan. Makin banyak Anda menghabiskan waktu bersama, makin intim Anda mengenal temanmu. Dan makin intim Anda mengenal temanmu, makin besarlah kasihmu. Begitu jugalah halnya hubungan Anda dengan Allah.

Yeremia 29:12-13 menjanjikan bahwa jika seorang wanita dengan rajin mencari Allah dengan segenap hatinya, maka ia akan mendapatiNya. Hatimu adalah kunci untuk pengabdian kepada Allah. Agar dapat menemukan Allah, Anda harus mencariNya dengan sepenuh hatimu.

Coba berpikir demikian : suatu hari pria yang tepat muncul dan mulai mengatakan kepadamu : “Aku mencintaimu. Aku memberikan hatiku sepenuhnya kepadamu, selama 364 hari setiap tahunnya” namun satu hari setiap tahunnya aku mau berkencan dengan wanita lain dan melihat hal-hal yang tidak kudapat. Jangan kuatir, kamu memiliki seluruh waktu lainnya. Maukah kau menikahiku?

Tidak. Tentu tidak. Anda tentu menginginkan pengabdian dan kasihnya secara total. Demikian juga jika menyerahkan hatimu kepada Kristus berarti Anda tidak bebas memberikan pada hal-hal lain atau orang-orang lain yang muncul dalam kehidupan Anda (sebagai penyembahan berhala). Anda tidak dapat memberikan satu bagian untuk suatu hubungan yang menyenangkanmu didunia ini sambil tetap mencari Allah dengan sepenuh hati. Pengabdian kepada Kristus haruslah suatu komitmen serius kepada Ketuhanan Kristus.

Jika Anda ingin mengabdi sepenuhnya kepada Allah, jangan sekedar sedikit menyikat dosa tapi bereskan dan akui dosa itu. Dosa itu memuakkan bagi Allah.

Banyak orang mencari Allah tetapi hanya tangan-Nya yang mereka cari. Mereka tidak menginginkan Allah sebanyak mereka menginginkan sesuatu dariNya. Sesuatu itu bisa berupa seorang pria, kekayaan, kebahagiaan atau keluarga. Allah tau motivasimu. Untuk dapat bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah, Anda harus mencari Allah dengan benar dengan hati nurani yang murni. Seorang wanita dengan hati nurani yang murni bagi Allah tidak berfokus pada apa yang Dia berikan tetapi wanita itu bersuka di dalam siapa Dia. Wanita itu mencari wajah Allah, bukan sekedar tanganNya.

Mendengarkan adalah bagian yang penting dalam mengembangkan kedekatan dengan orang lain. Jika Anda ingin mengenal Tuhan, Anda harus mencari Dia tidak hanya dengan sepenuh hati yang bersih dan murni, tetapi juga dengan hati yang mendengarkan. Saat Anda menghabiskan waktu dengan Allah saat waktu teduhmu setiap hari, belajarlah untuk mendengarkan Dia saat Anda membaca Alkitab. Pikirkan apa yang Dia sedang katakan kepadamu secara pribadi.

Posisi yang Menguntungkan

Semua wanita harus belajar untuk menyeimbangkan prioritas mereka, tetapi hati seorang wanita lajang tidaklah ditarik-tarik ke segala arah oleh kebutuhan-kebutuhan suami dan anak-anak. Seorang isteri/ibu mungkin memulai harinya lebih awal dan mengakhirinya lebih larut, seringkali sulit baginya mempunyai waktu untuk mencari Tuhan dan bersaat teduh. Seorang wanita yang telah menikah bergumul untuk memiliki waktu sendiri dengan dirinya apalagi waktu sendiri dengan Allah.

Menjadi Wanita dalam Penantian, mengabdikan diri untuk mengasihi, mengenal dan mencari Allah, tidaklah didapat dengan harga murah. Andalah yang harus menentukan kedalaman hubunganmu dengan Allah. Dia tidak pilih kasih. Anda harus memilih untuk mengejar Kekasih Jiwamu – Tunangan Surgawimu. Allah telah memberimu sebuah waktu istimewa yang berharga. Janganlah menyia-nyiakan satu hari pun dari padanya.

Chapter berikutnya disini

Minggu, 17 Juli 2011

Lovely Friendship

Salah satu masa yang paling menyenangkan dalam hidupku adalah masa-masa aku kuliah.. Cuma 3,5 tahun sih tapi banyak hal yang berkesan dalam hidup. Pengalaman itu tentang Tuhan, Persahabatan dan Pelayanan. Pertama kali tinggal jauh dari orang tua, menetap di Surabaya, merasakan hidup tanpa bergantung dari siapapun, bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, bertemu dengan orang-orang yang luar biasa dalam pelayanan di Gereja maupun di kampus bahkan komunitas sesama penerima beasiswa. Pokoknya semua yang tak pernah aku bayangkan.

Di bandara Juanda Surabaya - Leny Sisca pulang Kupang 2006


Tak tau mengapa kami penerima beasiswa KTI (Kawasan Timur Indonesia - Papua, Ambon, Kupang, Toraja, Palangkaraya) angkatan 2002, dekat banged dengan angkatan 2004, bahkan hingga saat ini meskipun kami telah memilih jalan kami masing-masing, tinggal di daerah yang berbeda-beda kami masih memiliki ikatan kuat satu dengan yang lain, masih tetap saling berhubungan, saling berbagi, mengikuti perubahan irama kehidupan, masih saling mendukung, mendoakan dan mengasihi satu dengan yang lain. Jarak tak mampu mengakhiri kasih kami :)

Jadi ingat lagu yang paling suka kita nyanyiin dulu..

Persahabatan kan kekal bila Yesus beserta
Persahabatan tak kenal perasaan kecewa
Sampai waktunya tiba pulang ke rumah Bapa
Waktu hidup tak panjang, bersahabatlah

Ini beberapa foto-foto mereka :)


Sisca wisuda 2006 - KTI 2002 and 2004

Leny&Yaya wisuda KTI Angkatan 2002

Wisudaku, Maret 2006 - Teman Kosan Swk Timur 11e (tanpa ka devi)

Wisudaku dengan teman sekamar :)


Teman sekamar Camp KTI 2005



As we walk our path of life,

We meet people everyday.
Most are simply met by chance.
But, some are sent our way.
These become special friends
Whose bond we can't explain;
The ones who understand us
And share our joy and pain.

Their love contains no boundaries.
So, even we are apart.
Their presence enhances us
With a warmth felt in the heart.

This love becomes a passageway,
When even the miles disappear.
And so, these friends, God sends our way,
Remain forever near.


Kamis, 14 Juli 2011

GEMBOK & ANAK KUNCI

Apakah ada diantara Anda yg memiliki profesi seorang guru, dosen, atau pengajar? Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yang Anda berikan tsb. Hal yang sama berlaku pada sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tidak hanya menciptakan gembok, tapi juga membuat kunci untuk setiap gembok tsb. Bayangkan betapa konyolnya jika mereka hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kepada kita bahwa hal yang sama Tuhan lakukan dalam hidup kita. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sudah punya jawaban untuk persoalan tsb. Tuhan tidak pernah membiarkan kita mengalami persoalan yang tak terpecahkan atau masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Tuhan menyediakan kunci untuk setiap pergumulan hidup yang kita alami.

Tuhan tidak hanya menyediakan jawaban atau kunci utk setiap masalah yg kita alami, tetapi Dia juga bijak dalam mengukur kemampuan dan kapasitas kita dalam menanggung persoalan. Tuhan tidak akan pernah memberikan soal yang melebihi kemampuan kita. Bukankah seorang guru tidak akan memberikan soal kelas VI untuk seorang anak yang masih kelas I? Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dalam menakar kemampuan kita, apalagi Tuhan, pencipta kita?
Seperti tertulis dalam 1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jangan sampai menjadi orang yang mudah mengeluh dan merasa persoalan yang kita alami sangat berat dan tak tertanggungkan. Jangan juga kita menjadi orang yang mudah putus asa karena berpikir masalah kita tidak ada jalan keluarnya. Ingatlah bahwa ada soal berarti ada jawaban, ada gembok berarti ada kuncinya. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, Dia sudah menyediakan kunci jawabannya.

God bless you

_Diambil dari bbm teman_

Selasa, 12 Juli 2011

My Journey of Life (part 3) - Saved by Grace

Mari kita lanjutkan, cerita sebelumnya disini yah

Setelah masuk SMA, aku masih tergolong anak yang polos (ngaku-ngaku, hihihihihi). Aku ga terlalu tau "dunia luar" dengan segala kekejamannya. Saat itu, keluarga kami baru saja pindah ke suatu daerah yang berada di pusat kota Ambon (sebelumnya kami tinggal agak diluar kota, red) yang berdekatan dengan SMA-ku yang baru. Tempat tinggal kami tergolong aman, jauh dari tempat2 yang sering terjadi kerusuhan.

Aku mulai berteman dengan beberapa orang, yang kemudian membawaku mengenal pacaran dan obat-obat terlarang. Memang aku tidak sampai menggunakan obat-obat terlarang seperti ganja, sabu, dls tetapi aku mulai mengenal para pemakai obat-obat terlarang tersebut. Memang benar kata 1 Korintus 15:33 , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Aku mulai sering berbohong kepada mamaku, sering keluar malam, tidak fokus belajar dan pacaran yang tidak memuliakan Tuhan. Aku mencari kasih sayang lewat pacarku yang secara nyata hanya ingin menghancurkan kehidupanku. Tapi betapa bodohnya aku yang tidak menyadarinya. Hubungan kami begitu prematur, rapuh dan berorientasi kepada sex. (Aku tidak bisa membayangkan berapa banyak wanita yang telah dihancurkan hidupnya)

Puji Tuhan karena Tuhan Yesus sungguh mengasihiku. Dia telah merancangkan kehidupanku sedemikian rupa, Dia telah memilihku yang begitu kotor dan hina dan menyelamatkanku. Dia melepaskan aku dari jerat maut.

Setelah beberapa bulan berpacaran, aku berkenalan dengan seorang mahasiswi sekolah Alkitab (Kk Vena) yang sedang libur kuliah dan pulang kerumahnya (rumahnya pas disebelah rumahku). Singkat cerita, Kk Vena mengajakku untuk ke gereja bersamanya (di GBI) , kemudian belajar tamborin. Jadi hampir setiap hari aku ke rumahnya untuk belajar tamborin bersama sahabatku Yani (Yani dan Kk Vena sepupuan).

Beberapa hari setelah itu, keluarga kami mengalami musibah. Hidupku benar-benar kehilangan arah. Ga ada sosok ayah tempat aku dapat berlindung. Dengan hati yang hancur, aku berangkat latihan tamborin. Singkat cerita, Kk Vena mengajakku sharing dan aku menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupku. Aku mengakui dosa-dosaku dengan hancur hati, seluruh perjalanan hidupku seperti diputar kembali dan aku menyadari betapa kotor dan hinanya diriku. Aku memohon pengampunan dariNya. Aku menyadari bahwa karena setiap dosa-dosakulah Tuhan Yesus disiksa dan disalibkan. Aku menyadari Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengasihiku karena itulah Dia mau berkorban untukku.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3 : 16

Pengalaman ini tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hatiku dipenuhi dengan sukacita, serasa bebas lepas, beban hidupku yang sebelumnya berat menjadi ringan. Secara pribadi menerima kasih yang begitu luar biasa, menerima pengampunan, diselamatkan dan berkomitmen untuk memulai hidup baru didalam Krisrus. Mengalami pengalaman indah bersama Tuhan.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang 2 Kor 5 : 17

Sejak saat itu aku berkomitmen untuk hidup benar didalam Kristus, aku memutuskan hubunganku dengan pacarku dan mulai sungguh-sungguh belajar Firman Tuhan, merenungkan dan melakukannya hari lepas hari.

Masalah selalu silih berganti datang, tapi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan selalu kurasakan. Saat ini, sudah 10 tahun aku berjalan bersama Tuhan dan Dia selalu membuktikan bahwa Dia Allah yang bertanggungjawab atas hidup anak-anakNya, Dia tidak pernah meninggalkanku, selalu mengasihi dan setia padaku

Senin, 11 Juli 2011

My Journey of Life (part 2)

Menyambung ceritaku sebelumnya

Setelah kejadian itu aku seperti kehilangan arah, mencari kasih sayang dan perlindungan dengan bergaul dengan teman-temanku. Hampir setahun setelah kejadian itu, terjadi kerusuhan di Ambon tahun 1999. Kami hidup dalam keadaan mencekam, bunyi tembakan senjata api dan bom dimana2. Kejadian yang sungguh-sungguh meninggalkan trauma yang mendalam.

Berbulan-bulan ga bisa sekolah, bahkan rumah yang menjadi tempat tinggal kami pun tak aman. Pernah dua kali aku hampir kena peluru nyasar yang masuk sampe dalam rumahku (berarti kan kejadian tembak-menembak itu tidak jauh dari rumahku). Dan puncak dari semuanya itu, kami harus meninggalkan rumah kami karena sudah tidak aman lagi dan akhirnya rumah kami pun dibakar. Kami hanya membawa beberapa tas yang berisi pakaian kami, semampu yang kami bawa.

rumah kami yang dibakar

Setelah kejadian itu kami hidup berpindah-pindah, dengan keadaan yang pas-pasan dan tanpa papa. Pernah makan nasi n mie rebus selama beberapa hari, susah air minum dan makan dari sumbangan orang lain. Tidak punya uang, bank tutup dan untuk sampai ke atm harus berjalan kaki lewat gunung sehari penuh. Tapi kami melihat perlindungan Tuhan atas hidup kami. Akibat dari tempat tinggal yang berpindah-pindah, maka kami juga sering pindah sekolah. Aku pernah belajar di 4 SMA yang berbeda. Bukan karena bermasalah tapi karena kerusuhan yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Setelah kejadian ini, aku semakin bertanya-tanya tentang hidup dan Tuhan. Tuhan mengapa semuanya ini terjadi?? Apa yang Engkau mau dalam hidupku??

To be continue..


My Journey of Life (part 1)

Natal tahun lalu (2010), aku sempat pulang ke Ambon dan mengunjungi rumahku, tempatku dibesarkan. Ada sejuta kenangan yang muncul kembali dalam pikiranku.

Kota Ambon dari Karang Panjang


Aku lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang mengasihiku, semua terlihat sempurna saat itu. Semua kebutuhan kami dicukupi, bahkan berlebihan. Bisa jalan-jalan keluar kota dan setiap bulannya papaku selalu mengajak kami membeli baju ataupun barang-barang yang kami inginkan.

Pantai Natsepa Ambon


Lahir dari keluarga Kristen membuatku wajib, kudu untuk ke gereja setiap minggunya bahkan aktif melayani dari sekolah minggu. Kami juga diwajibkan untuk memiliki nilai yang baik disekolah, karena itu aku harus rajin belajar. Hidup terasa baik-baik saja saat itu. Aku tak terlalu memikirkan tentang hidup dan Tuhan. Yang aku tau, aku harus rajin belajar dan rajin ke gereja. That's all. Aku tak pernah berpikir bahwa hidup itu sulit, ga pernah berpikir bahwa aku butuh Tuhan dalam arti yang sesungguhnya karena aku masih sepenuhnya bergantung pada orang tua sedangkan ke gereja hanyalah sebuah "rutinitas" saja yang wajib kulakukan.

Untuk pertama kalinya aku berpikir tentang hidup itu pada saat kami mengetahui bahwa papa kami selingkuh pada saat aku kelas 2 SMP. Sebuah pukulan besar bagi keluarga kami terutama aku yang selama ini bergantung penuh pada papa.

Kehidupan keluarga yang awalnya penuh dengan canda tawa berubah menjadi mencekam. Berbagai ketakutan dan masalah-masalah pun muncul. Mulai dari berbohong untuk menutupi kebenaran kalo papaku ga pulang kerumah kepada tamu-tamu yang datang, masalah keuangan keluarga, hilangnya sosok ayah dalam keluarga dan masih banyak lagi. Mamaku jadi sering menangis dan pingsan. Aku mulai bertanya-tanya tentang hidup dan Tuhan. Tuhan mengapa semua ini terjadi dalam keluargaku?? Tapi aku tak pernah menemukan jawabannya. Yang kutemukan hanyalah hidup keluargaku yang berubah drastis dalam sekejab...


To be continue ...