Kamis, 23 Februari 2012

Menjadi perusak generasi selanjutnya

Apa yang menjadi perusak generasi selanjutnya?? Bagiku jawabannya adalah rokok. Di Indonesia, kita bisa menemukan asap rokok dimana-mana. Dikantin waktu sarapan, di jalan waktu nunggu kendaraan umum, di stasiun waktu nunggu kereta, bahkan didalam angkutan umum dan restoran pun ada asap rokok. Entah mengapa, asap rokok selalu mengundang rasa sakit kepala yang tak tertahankan olehku. Aku ga bisa dekat-dekat dengan asap rokok dan itu sungguh sangat menyiksa diriku.

Jaman ini yang menjadi perokok bukan hanya pria dewasa dan berduit tapi bahkan anak umur 5 tahun, para wanita dan gelandangan di jalan pun merokok. Miriiiiis banged. Duit buat makan ga ada, tapi buat beli rokok ada. Masih pake baju seragam tapi udah kaya kereta api aja, ga pernah berenti merokok. Itulah realita yang kulihat tiap-tiap hari dan membuatku sedih. Apa jadinya generasiku saat ini?? Pada usia sangat belia sudah mengenal rokok. Usia-usia dimana anak-anak belum bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Pada saat menyadari bahaya merokok, mereka sudah terlalu kecanduan dan tidak bisa lepas lagi. Kasian
Ada banyak alasan juga dari para pencandu rokok. Salah satunya, mana akibat merokok?? Aku sehat-sehat aja tuh. Bahkan orang tuaku yang perokok juga masih sehat hingga usia lanjut. Ya, mungkin saat ini kita belum melihat akibatnya, tapi anak-anak kita mungkin yang akan mengalaminya. Kita menjadi penyumbang sel-sel kanker bagi anak-anak kita.

Let's save our future generations from the cycle of nicotine addiction

Liat video ini deh, betapa mirisnya generasi ini..




Jumat, 10 Februari 2012

udah siap pacaran belom yah??



Kata beberapa orang, jaman sekarang adalah jaman edan. Anak SD juga ada yang udah pacaran. Kemajuan teknologi membuat informasi dapat diakses dengan mudah bahkan informasi yang bukan untuk anak seusia mereka. Pertanyaan yang sering muncul pada saat berbicara mengenai pacaran yaitu kapan sih kita boleh berpacaran??

Aku lagi baca buku waiting and dating-nya Myles Munroe. Baru 1 bab sih, tapi udah ada banyak hal yang memberkatiku jadi pingin share ke teman-teman yang lain juga.

1. Anda siap untuk pacaran pada saat Anda menyadari sepenuhnya manfaat dan bahaya dari pacaran.

Pacaran merupakan kesempatan mengenal seseorang untuk membangun persahabatan. Hubungan yang sehat selalu dimulai pada tingkat rohani dan intelektual – minat, impian, kepribadian/karakter dan pandangan hidup.

Selain mengetahui manfaat pacaran, harus disadari juga bahaya dibaliknya. Ini bukan rahasia lagi, bahkan para orang tua menetapkan jam malam untuk menjaga anak-anaknya dari bahaya ini. Meskipun sering, anak-anak selalu membangkang dan tidak taat. Terjebak secara fisik dan emosional pada tingkat yang terlalu dalam yang menuntun pada seks bebas. Generasi muda saat ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan barat, fokus hubungan mereka adalah ketertarikan fisik.

2. Anda siap untuk berpacaran pada saat Anda sudah terlebih dahulu menerapkan serangkaian pedoman yang jelas bagi perilaku berdasarkan Firman Tuhan.

Sebelum pacaran, Anda harus tahu standar Tuhan bagi sebuah hubungan. Anda seharusnya bahkan tidak mulai berpikir untuk pacaran dengan siapapun sampai Anda mengerti apa yang menjadi standar Allah. Ini menuntut kedewasaan rohani. Menunggu sampai Anda berpacaran untuk menentukan apa yang benar dan salah, atau apa yang akan atau tidak akan dilakukan, sudah terlambat. Hanya ada dua pilihan : mau memilih mengikuti standar Tuhan atau mengikuti standar dunia. Anda harus memutuskan untuk menjaga kekudusan Anda dalam pacaran, jika tak mau mengikuti standar dunia dan jatuh dalam dosa.

3. Anda siap berpacaran pada saat Anda sudah memastikan didalam roh Anda bahwa Anda tidak akan menurunkan atau mengkompromikan standar-standar Ilahi demi alasan apapun, bahkan jika itu berarti harus kehilangan pacar Anda.

Banyak orang rela mengkompromikan standar mereka demi mendapatkan pacar atau mempertahankan pacar mereka. Berdiri teguh diatas kepercayaan Anda adalah tanda kedewasaan rohani dan emosional. Anda tidak dapat mengharapkan yang terbaik jika Anda tidak teguh menaati dan melakukan standar-standarNya.

4. Anda siap untuk berpacaran saat Anda tidak memerlukannya.

Jika Anda merasa “memerlukan” seorang pacar untuk merasa utuh dan puas secara pribadi, maka Anda belum siap untuk berpacaran. Anda siap untuk berpacaran hanya saat Anda merasa utuh dan lengkap dalam Tuhan tanpa orang lain. Orang yang merasa tidak utuh, setiap hari akan merasa tidak aman karena mereka mengharapkan pasangan mereka untuk mengisi kekurangan mereka.

Menurutku salah satu penyebab orang patah hati, yang ingin bunuh diri dan depresi juga adalah hal ini. Mereka tidak merasa utuh secara pribadi. Mereka membutuhkan orang lain untuk membuat mereka utuh dan bahagia. Mereka merasa tidak bisa hidup tanpa pasangan mereka. Mereka tergantung secara emosional dengan pasangan mereka.

  • Orang yang utuh memiliki konsep diri yang sehat --> Tidak rendah diri dan membenci diri sendiri. Setiap kita dikasihi dan berharga bagi Tuhan karena itu kita harus mengasihi diri kita sendiri. Jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri, akan sangat sulit bagi kita untuk mengasihi orang lain, bahkan berhubungan dengan mereka dengan cara yang layak.
  • Orang yang utuh memiliki iman yang teguh. Belajar tiap-tiap hari untuk menaati Tuhan dengan berkomitmen untuk menjalani standar-standarNya dalam hidup kita.

5. Anda siap untuk berpacaran saat Anda sudah belajar terlebih dahulu bagaimana hidup sendirian.

Kelajangan sejati adalah suatu tanda kedewasaan rohani dan emosi. Jika Anda bisa sendirian dan menikmatinya berarti Anda sudah menerima diri Anda sendiri. Seorang lajang sejati adalah seseorang yang utuh secara fisik, emosional, rohani dan intelektual, tanpa “tergantung” kepada siapa pun. Bukan berarti kita bisa hidup tanpa bantuan orang lain tapi kebahagiaan kita tidak tergantung dari orang lain. Para lajang yang berhasil adalah orang-orang yang menemukan identitas pribadi dan keutuhan dalam diri mereka dalam hubungan dengan Tuhan.

6. Anda seharusnya sibuk mempersiapkan diri Anda sendiri untuk siapapun yang Tuhan sedang persiapkan untuk Anda.

Pakailah kesempatan ini untuk mengejar pertumbuhan rohani dan hubungan yang dalam dengan Tuhan. Orang-orang yang sudah menikah harus membagi waktu dan perhatian mereka antara hal-hal yang bersifat rohani dengan tanggung jawab mereka dalam hidup pernikahan mereka. Jangan terburu-buru menjalin sebuah hubungan. Pastikan akar rohani Anda tertanam kuat didalam Tuhan sekarang, karena begitu Anda terlibat dalam hubungan serius dengan orang lain, waktu dan perhatian Anda akan terbagi antara orang tersebut serta pelayanan Anda kepada Tuhan. Pikirkanlah masa lajang sebagai suatu berkat dan kesempatan yang sempurna untuk mengembangkan karakter Anda.

7. Prioritas utama kita sebagai orang percaya adalah mencari Kerajaan Allah dan KebenaranNya.

Mencari kerajaan dan kebenaran Tuhan seperti berjalan sepanjang jalan menuju suatu tujuan tertentu, menjaga pandangan kita untuk fokus pada tujuan yang ada didepan kita. Selama kita berjalan dijalan yang ada didepan kita, bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan dan kebenaranNya, yang artinya kita tahu bagaimana hidup, bertindak dan berhubungan dengan cara yang benar dalam kehidupan. Pengetahuan ini datang melalui Firman Tuhan dan dari meluangkan waktu dalam hadiratNya.

Jika Anda harus mencari seseorang, seharusnya ia menuju ke arah yang sama dengan Anda, dan Anda berdua berada dijalan yang sama. Tetaplah di jalan Anda, pusatkan perhatian pada kerajaan Allah, dan cepat atau lambat, seseorang yang mempunyai pikiran dan hati yang sama akan mendekat kepada Anda.


Selasa, 07 Februari 2012

-- Beach --

“I have always loved the beach. Play in the sand, the smell of the salty water, big blue sky and cloud above my head, the wind in my face, the gentle roar of the waves all combine to create a sense of peace and calm.”

"I miss the beach from the family fun to the just one on one in the sun, it reminds me of what home feel like, I miss seen the kids playing in the water"

"I miss the beauty of the beach for this is the loveliest gift that God has created for us to enjoy our time with each other"


Pantai Natsepa 12012012


Pemandangan Kota Ambon dari Karang Panjang, kota yang dikeliling oleh laut :)


Pantai di sebelah Baguala Resort

Tanjung Martha Alfons (difoto dari atas Kapal Feri)

Pantai Natsepa 2812010


*foto-foto diatas hasil jepretanku waktu pulang ke Ambon :)

Senin, 06 Februari 2012

Jakarta mengubahku

Lahir dan dibesarkan di kota kecil sangat berbeda dengan lahir dan dibesarkan dikota besar. Semua juga taulah, tapi ada beberapa hal yang menggelitik ketika aku pulang ke Ambon bulan lalu.

Menghabiskan 10 tahun terakhir di tanah Jawa membuatku menjadi orang yang berprasangka buruk (bacanya : lebih waspada). Hahahahahaha. Mungkin sikapku ini juga sebagai hasil dari beberapa kejadian yang menimpaku seperti kalungku pernah dijambret dan juga tasku pernah disilet tanpa ketahuan. Untung ga pernah berhasil dan aku ga pernah terluka. Perlindungan Tuhan buatku pastinya :)

Entah sadar atau tidak, sikap waspada ato curiga sudah merupakan cara bertahan hidup di tanah ini. Susah banged nyari orang yang baru dikenal dan yang menurut kita tulus :(
Waktu lagi ngantri ato sedang berdesak-desakan, spontan tasku akan kutaroh didepan.
Waktu lagi jalan sendirian dan udah agak malam, aku akan lebih sering menoleh kebelakang. Waktu ada orang yang menanyakan arah ato minta duit (dengan banyak alasan) pasti langsung membatin, pasti ada maunya ini orang :D
Waktu mo naik angkot malam2, musti nyari yang banyak penumpangnya

Aku baru menyadarinya ketika aku berada di Ambon bulan lalu. Ketika sedang ngantri, spontan tasku langsung pindah didepan. Pas ngelirik kanan kiriku, aku langsung senyum sendiri. Dasar kebiasaan di Jawa datang ke Ambon masih dibawa2 juga. Bawaannya curigaan mulu -.-. Padahal disamping2ku pada nyantai-nyantai aja..Hahahahahaha

Di Ambon mah jarang banged ada yang copet bahkan yang minta-minta.. Itulah realita yang terjadi dikota ini. Kasian sih tapi mo gimana lagi :)

Gelandangan lulusan Harvard : Liz Murray

Minggu yang lalu, ada satu tayangan dalam Oprah Winfrey Show yang cukup menggugahku.

Aku search di internet dan aku menemukan cerita lengkapnya :) Ini dia...


Seorang wanita yang melakukan suatu keajaiban dari "tidak punya rumah sampai ke Harvard" membuat kisah hidupnya menjadi cerita yang paling banyak dibaca di Amerika.

Liz Murray, 29, tumbuh dari kehidupan jalan yang keras sampai bisa lulus dari sebuah universitas terkenal dan menjadi pembicara internasional.

Kenangan-kenangan awal hidupnya tidaklah menyenangkan, orang tuanya menghabiskan uangnya untuk mengkonsumsi kokain dan heroin saat ia dan adiknya kelaparan: "Kita memakan es batu karena kita sangat lapar. Kita juga berbagi pasta gigi untuk makan malam."

Mencoba untuk bertahan hidup

Lahir di Bronx, Liz melihat orang tuanya menghisap kokain setiap hari. "Kedua orang tuaku adalah hippie (semacam kultur di Amerika), Di awal tahun 1980-an dan ketika aku lahir, mereka menjadi pecandu narkoba," ingatnya.

Ia berkata bahwa ia sangat mencintai mereka dan mereka sebenarnya juga mencintai dirinya, mereka sebenarnya orang yang berpendidikan tetapi tidak berdaya karena ketergantungan obat dan kemiskinan. Ia ingat ibunya mencuri uang ulang tahunnya, menjual televisi, bahkan kalkun yang diberikan gereja waktu hari Thanksgiving, untuk membeli kokain. Liz dijelek-jelekkan dan diganggu di sekolahnya karena bau dan tidak rapi dan kemudian ia pun keluar dari sekolah itu.

Mantra ibunya adalah "suatu hari hidup akan lebih baik", dan kemudian ia akan menghabiskan waktu dengan muntah-muntah dan dirawat oleh putrinya, tangannya penuh dengan bekas jarum. Saat Liz berumur 15 tahun ibunya positif terkena HIV dan AIDS. Ia meninggal tidak lama setelahnya dan dikuburkan di peti mati sumbangan orang.

Saat ayah Liz tidak mampu lagi membayar biawa sewa kamar dan pindah ke gubuk, Liz tinggal di jalanan. Adiknya memiliki tempat di sofa seorang teman, namun Liz tidur di stasiun kereta atau di bangku taman.

Titik Balik

Awalnya ia melihat dirinya sebagai seorang yang durhaka dan korban, tetapi kemudian ia mendapatkan pencerahan. "Seperti ibuku, aku selalu berkata, ''aku akan memperbaiki hidupku suatu hari.' Dan kemudian itu menjadi semakin jelas ketika aku melihat ibuku meninggal tanpa memenuhi mimpinya, waktuku mungkin sekarang atau tidak sama sekali," katanya.

Ia tidak memiliki tempat untuk hidup dan ia tidak datang ke sekolah secara teratur selama beberapa tahun, tetapi pada umur 17 ia menjadi murid yang cemerlang dan menyelesaikan sekolahnya hanya dua tahun.

Ia bekerja dan mengambil kelas malam. Seorang gurunya melihat kecerdasannya dan mengajarkannya. Saat gurunya membawa 10 murid terpintarnya ke Harvard, Liz berdiri di luar universitas, ia yakin bahwa Harvard berada dalam jangkauannya. Dan kemudian ia mendengar bahwa New York Times memberikan beasiswa padanya.

Liz lulus di musim panas. Oprah Winfrey memberinya penghargaan chutzpah award dan ia bertemu Bill Clinton. Ia berbicara di berbagai event bersama Tony Blair, Mikhail Gorbachev dan Dalai Lama. Ia berbicara pada para remaja tentang menolak godaan obat-obatan dan geng. Dia juga mengingatkan mereka untuk tidak menggunakan kesengsaraan di masa remaja sebagai alasan untuk bertindak negatif.

Ayah Liz meninggal tahun 2006, juga karena AIDS. Salah satu kebaikan ayahnya adalah ia mendorong Liz untuk membaca - dan mencuri buku dari perpustakaan

Liz tidak ingin penampilan dan gelar Harvardnya mengelabuhi semua orang: "Aku adalah salah satu dari orang-orang di jalan yang kamu jauhi itu" Katanya.

terjemahan dari http://www.guardian.co.uk/world/2010/sep/26/liz-murray-bronx-harvard


Ya, apapun keadaan kita dan masa lalu kita tak akan menentukan masa depan kita. Selalu ada harapan bagi mereka yang mau berjuang dan terus maju