Keluarga. Dikaruniai keluarga yang "special" membuatku belajar banyak hal. Awalnya aku paling ga bisa bersyukur untuk hal ini. Menurutku keluargaku jauh dari ideal, beda dengan teman-temanku yang lain. Aku dilahirkan dalam keluarga yang jumlah anggota keluarganya cukup besar, kehilangan "sosok ayah" dalam masa-masa pertumbuhanku, keadaan ekonomi keluarga yang ancur tak karu-karuan, kehilangan satu-satunya rumah kami, tempat kami tinggal karena kerusuhan di Ambon.
Selain itu, hal yang paliiiiiiiiiiiiiiiiiiing mengesalkanku adalah mendengar amarah dari papaku serta omelan mamaku. Pulang sekolah disambut dengan omelan, kemudian dilanjutkan dengan pertengkaran dengan saudara-saudaraku. Itulah yang terjadi selama masa pertumbuhanku, dimasa remajaku. Dulu aku selalu berandai-andai, klo saja aku dilahirkan tidak dalam keluarga seperti ini, aku pasti lebih bahagia, disayang-sayang, diperhatikan, dipenuhi semua keinginannya dan semua hal yang menyenangkan.
Setelah waktu berlalu, aku bertobat mengenal Tuhan, aku kuliah dan meninggalkan keluarga serta kotaku tercinta, pandanganku tentang keluargaku mulai berubah meskipun keadaannya belum berubah semuanya.
Aku tak pernah bisa memilih siapa kedua orang tuaku, aku ga pernah bisa memilih siapa anggota keluargaku. Dan karena Tuhan yang memilihkan untukku, aku tau itu yang terbaik.
Pendewasaan dalam kehidupan rohaniku sebagian besar sebagai hasil tanggapanku terhadap setiap masalah, tantangan, kesulitan yang keluargaku alami. Saat aku merasa lemah dan tak mampu menghadapi semuanya, saat berjalan dalam lembah-lembah kelam kehidupan, saat dalam dunia ini tak ada yang dapat diandalkan, saat kehidupanku berada didalam jalan-jalan buntu, aku menemukan Tuhan ada disitu. Benar kata Rasul Paulus dalam 2 Korintus 12 :9
"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku"Terima Kasih Tuhan untuk keluarga yang Tuhan anugerahkan untukku.
- Untuk Papa yang memberikan kasih dan perhatian meskipun itu hanya beberapa tahun dalam hidupku. Merawatku waktu sakit dan menggendongku ke dokter, mengurusku kesekolah dan menyisir rambutku. Mungkin waktu itu singkat tapi sampe saat ini aku masih mengingatnya. Aku berdoa untukmu papa
- Untuk Mama. Pahlawan dalam hidupku. Tak pernah lelah, tak pernah menyerah, tak pernah mau berhenti untuk berjuang demi anak-anaknya. Kasihmu selalu ada setiap waktu. Dulu aku tak mengerti ketika mama melarangku ini dan itu tapi sekarang aku tau, semua itu karena mama mencintaiku. Tengkyuuu ma. I love you
- Untuk semua saudaraku. K Ilon, Vita, Lidya, Ian n Alven. Memiliki kalian dalam hidupku adalah anugerah. Hari-hariku penuh sukacita karena canda tawa mereka. Ahhh, mereka sudah dewasa sekarang. Melihat ade-adeku bertumbuh dewasa seakan membuatku tak percaya. Ingin ku menjaga mereka supaya tak pernah mengenal "kejamnya dunia" ini tapi aku tau, aku takan pernah mampu. Doaku dan kasihku selalu buat kalian sayang. Hadapilah dunia ini dengan langkah-langkah kemenangan bersama Tuhan Yesus.
3 komentar:
aww...lagi main pas break ngerjain rapotan, nemu blogmu berubah background :)
tp teuteup: cantik :)
nice posting, Welly!
@anggit : tengkyuuu yah :)
mengucap syukur buat family yg salalu ada bersamamu. nice posting. Gbu
Posting Komentar