Semua orang Kristen pasti sudah pernah dengar nama Yusuf. Ada beberapa hal yang ingin aku sharekan mengenai hidup Yusuf yang memberkati hidupku.
Setelah
dikecewakan dan dikhianati oleh saudara-saudaranya, Yusuf tetap menjadi
pribadi yang luar biasa. Yusuf bisa saja kecewa sama Tuhan, bisa aja
bersungut-sungut sama Tuhan "Tuhan kok jahat banged sih sampe membiarkan
saudara-saudara kandungku sendiri menjualku?" "Ngapain harus taat sama
Tuhan, toh Tuhan ga tolong aku kan?" "Disini (Mesir) aku jadi budak,
disuruh ini itu sama tuanku, coba klo dirumahku sendiri".
Yusuf bisa punya
banyak alasan untuk tidak setia dan memberontak sama Tuhan. Apalagi
Yusuf dijual ke Mesir, bangsa yang memiliki budaya asing dan percaya
kepada dewa-dewa, jauh dari orang tuan dan sanak saudaranya. Tapi Yusuf
melalukan hal yang berbeda, dia tidak terpengaruh oleh lingkungan
sekitarnya namun tetap memilih untuk taat dan setia mengikut Tuhan.
Salah satu keteguhan Yusuf untuk hidup benar dihadapan Tuhan yaitu
dengan menolak ajakan isteri Potifar untuk tidur dengannya. Ajakan istri
Potifar bukan sekali tapi dalam Kej 39:10 dikatakan "walaupun dari hari
ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan
bujukannya itu..." Berhari-hari Yusuf dibujuk tapi Yusuf menolaknya,
bahkan kata Yusuf "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang
besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Yusuf Takut akan Allah.
Allah
menyatakan penyertaan yang luar biasa dalam hidup Yusuf. Dimulai dari
rumah Potifar, dalam penjara bahkan sampai Yusuf menjadi penguasa di
Mesir. Dikatakan dalam Kej 39 bahwa Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia
menjadi seorang yang berhasil dalam pekerjaannya.
Penyertaan
Tuhan jauh melampaui situasi yang dialami Yusuf bahkan pertolongan dan
kuasa Allah dirasakan dan dialami oleh orang-orang disekitar Yusuf.
Potifar merasakan bahwa Yusuf disertai Tuhan sehingga ia memberi
kepercayaan kepada Yusuf untuk menjadi kuasa atas rumah dan segala
miliknya. Saat dipenjara, Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara
sehingga kepala penjara memberikan kepercayaan kepada Yusuf untuk
menjaga para tahanan. Pertolongan dan kuasa Allah dialami oleh juru
minuman dan juru roti melalui Yusuf yang menerangkan arti mimpi kedua
orang itu.
Yusuf berada dipenjara namun situasi itu tidak
menghalangi Yusuf untuk menghayati perhatian, pertolongan bahkan kuasa
Allah dalam hidupnya. Bahkan bukan hanya itu saja, Yusuf tidak
mengasihani diri, terpuruk dan tenggelam dalam kesedihannya namun Yusuf
justru memberi perhatian kepada orang lain. Dalam Kej 40:6&7
dikatakan Yusuf melihat bahwa juru minuman dan juru roti sedang bersusah
hati dan Yusuf bertanya kepada mereka mengapa muka mereka muram.
Situasi yang sulit tidak membuat Yusuf patah semangat dan tidak peduli
dengan orang lain sebaliknya Yusuf justru memberi perhatian, pertolongan
dan kuasa Allah yang dia alami kepada orang lain. Yusuf tidak menikmati
berkat seorang diri melainkan orang lain pun turut menikmati berkat
Allah melalui hidup Yusuf bahkan disaat yang tidak menyenangkan dalam
hidupnya.
Dalam setiap keadaan, mengucap syukurlah, terus
taat sama Tuhan dan jadilah berkat. Biar dimanapun kita berada, orang
lain dapat menikmati berkat Allah lewat hidup kita.
Yusuf merupakan contoh konkrit dalam Alkitab bagaimana orang yang bekerja di "dunia sekuler" menjadi penguasa suatu negeri yang hidup Takut akan Tuhan. Bekerja didunia sekuler seharusnya menjadi alasan buat kita untuk memberkati hidup semakin banyak orang seperti yang Yusuf lakukan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar