Pertanyaan yang sering kudengar setelah menikah adalah "gimana rasanya jadi istri" ato "gimana rasanya setelah menikah"? Dan aku selalu bingung bagaimana atau apa jawaban yang tepat dari pertanyaan-pertanyaan itu..
Menjadi isteri dan ibu rumah tangga itu punya tantangan tersendiri. Sebelum menikah biasanya lebih memikirkan diri sendiri tapi setelah menikah harus memikirkan pasangan kita. Mungkin bagi yang single terasa agak berat tapi apabila dilakukan dengan sukacita dan penuh cinta, pasti sangat menyenangkan. Aku menikmati masa-masa ini. Memang kami telah lama banged saling kenal tapi penyesuaian tetap ada, kami dibesarkan dalam keluarga dan budaya yang berbeda jadi dibutuhkan penyesuaian. Biasanya pasangan-pasangan sering bertengkar karena masalah penyesuaian. Contohnya nih, aku orangnya rapi dan teratur. Semua barang yang diambil harus dikembalikan ke tempatnya lagi, sayangnya suamiku tidak. Ngambil barang trus digeletakin aja setelah dipake :D Tapi aku bersyukur punya suami yang fleksibel dan mau belajar. Apapun yang tidak sesuai dengan keinginanku, pasti diomongin baik-baik dengan alasan dan juga akibat yang ditimbulkan dan suamiku dengan penuh sukacita akan melakukan kesepakatan yang kita ambil bersama.
Bagiku pekerjaan yang terberat adalah menjadi ibu rumah tangga, hahahahaha.. Makanya salut banged sama ibu-ibu rumah tangga yang mengurus rumah & juga anaknya seorang diri tanpa pembantu. Awal-awal menikah, agak melelahkan sampe sempat ngeluh-ngeluh sama suami *dasarwelly*. Bersyukur selalu di dukung, diberi semangat bahkan pijitan klo aku capek, wkwkwkwkwk. Setelah menemukan ritme yang tepat, aku mulai menikmati melakukan semua pekerjaan rumah tangga bahkan memasak (yang tidak pernah aku lakukan dan tidak suka kulakukan). Apalagi lihat senyum suamiku klo pulang kantor, semua capekku terbayar, digantikan dengan sukacita :) Rumah dalam keadaan bersih serta makanan tersedia.
Capcay |
Buncis pake bakso |
Hari sabtu dan minggu biasanya aku libur masak karena suamiku akan memasak bagi kami (suamiku pintar masak *bangga*) jadi aku bisa leha-leha..hehehehehe
Mezbah Keluarga. Setelah menikah kami punya mezbah keluarga, berdoa dan merenungkan Firman Tuhan bersama. Itu yang selalu menjadi kekuatan bagi kami untuk menjalani hari-hari hidup kami, saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lain.
Salah satu kesukaan kami berdua pada saat melakukan perjalanan dengan sepeda motor adalah memuji dan menyembah Tuhan. Jadi sambil duduk diatas sepeda motor, kami bernyanyi disepanjang perjalanan kami, kami dikasih kekuatan baru sama Tuhan bahkan merasakan kasih Tuhan yang luar biasa dalam hidup kami.
Maz 112 : 1-3 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya
Aku masih jauh banged dengan istri yang digambarkan dalam Amsal 31 tapi aku mau terus berproses menjadi semakin indah dimataNya. Perjalanan masih panjang, bersama Tuhan Yesus setiap musim dalam hidup akan kami lalui bersama dengan penuh sukacita untuk memuliakan nama Tuhan.
3 komentar:
welly... enjoy your journey!
klo aku kbalikan... (hueheheh) mike yg rapih , lia yg brantakan, hihihi... tp yah sudah mulai membaik deh penyakitnya, uda 2.5thn menikah pasti tentunya bertumbuh dong dalam soal organize barang2? love you, sister!
Welly....seneng bgt dengernya, yakin bgt..kalo RT welly dan suami akan jadi berkat buat keluarga dan juga orang banyak. Seneng bacanya ya..karena awal awal aku married , banyak "bersimbah" air mata, prosesnya rada Susah.... :D, but now..better apalagi sejak Keiko ada.
@Lia : hahahahaha, senang juga sebelum menikah sudah mengenal ibu-ibu rumah tangga yang luar biasa seperti kamu jadi aku bisa belajar..
love you too sist
@Kak Martha : ooh yaah?? luar biasa berarti perjuangannya kak sampe bersimbah air mata.. Puji Tuhan proses kami berjalan baik2 aja kak :)
Posting Komentar