Selasa, 12 Juli 2011

My Journey of Life (part 3) - Saved by Grace

Mari kita lanjutkan, cerita sebelumnya disini yah

Setelah masuk SMA, aku masih tergolong anak yang polos (ngaku-ngaku, hihihihihi). Aku ga terlalu tau "dunia luar" dengan segala kekejamannya. Saat itu, keluarga kami baru saja pindah ke suatu daerah yang berada di pusat kota Ambon (sebelumnya kami tinggal agak diluar kota, red) yang berdekatan dengan SMA-ku yang baru. Tempat tinggal kami tergolong aman, jauh dari tempat2 yang sering terjadi kerusuhan.

Aku mulai berteman dengan beberapa orang, yang kemudian membawaku mengenal pacaran dan obat-obat terlarang. Memang aku tidak sampai menggunakan obat-obat terlarang seperti ganja, sabu, dls tetapi aku mulai mengenal para pemakai obat-obat terlarang tersebut. Memang benar kata 1 Korintus 15:33 , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Aku mulai sering berbohong kepada mamaku, sering keluar malam, tidak fokus belajar dan pacaran yang tidak memuliakan Tuhan. Aku mencari kasih sayang lewat pacarku yang secara nyata hanya ingin menghancurkan kehidupanku. Tapi betapa bodohnya aku yang tidak menyadarinya. Hubungan kami begitu prematur, rapuh dan berorientasi kepada sex. (Aku tidak bisa membayangkan berapa banyak wanita yang telah dihancurkan hidupnya)

Puji Tuhan karena Tuhan Yesus sungguh mengasihiku. Dia telah merancangkan kehidupanku sedemikian rupa, Dia telah memilihku yang begitu kotor dan hina dan menyelamatkanku. Dia melepaskan aku dari jerat maut.

Setelah beberapa bulan berpacaran, aku berkenalan dengan seorang mahasiswi sekolah Alkitab (Kk Vena) yang sedang libur kuliah dan pulang kerumahnya (rumahnya pas disebelah rumahku). Singkat cerita, Kk Vena mengajakku untuk ke gereja bersamanya (di GBI) , kemudian belajar tamborin. Jadi hampir setiap hari aku ke rumahnya untuk belajar tamborin bersama sahabatku Yani (Yani dan Kk Vena sepupuan).

Beberapa hari setelah itu, keluarga kami mengalami musibah. Hidupku benar-benar kehilangan arah. Ga ada sosok ayah tempat aku dapat berlindung. Dengan hati yang hancur, aku berangkat latihan tamborin. Singkat cerita, Kk Vena mengajakku sharing dan aku menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupku. Aku mengakui dosa-dosaku dengan hancur hati, seluruh perjalanan hidupku seperti diputar kembali dan aku menyadari betapa kotor dan hinanya diriku. Aku memohon pengampunan dariNya. Aku menyadari bahwa karena setiap dosa-dosakulah Tuhan Yesus disiksa dan disalibkan. Aku menyadari Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengasihiku karena itulah Dia mau berkorban untukku.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3 : 16

Pengalaman ini tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hatiku dipenuhi dengan sukacita, serasa bebas lepas, beban hidupku yang sebelumnya berat menjadi ringan. Secara pribadi menerima kasih yang begitu luar biasa, menerima pengampunan, diselamatkan dan berkomitmen untuk memulai hidup baru didalam Krisrus. Mengalami pengalaman indah bersama Tuhan.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang 2 Kor 5 : 17

Sejak saat itu aku berkomitmen untuk hidup benar didalam Kristus, aku memutuskan hubunganku dengan pacarku dan mulai sungguh-sungguh belajar Firman Tuhan, merenungkan dan melakukannya hari lepas hari.

Masalah selalu silih berganti datang, tapi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan selalu kurasakan. Saat ini, sudah 10 tahun aku berjalan bersama Tuhan dan Dia selalu membuktikan bahwa Dia Allah yang bertanggungjawab atas hidup anak-anakNya, Dia tidak pernah meninggalkanku, selalu mengasihi dan setia padaku

Tidak ada komentar: