Selasa, 04 Oktober 2011

Lady in Waiting Chapter 9 Wanita yang Penuh Keyakinan (Part I)

Karena Chapter 9 agak panjang, jadi aku bagi menjadi 2 bagian biar yang baca ga kecapean :D. Chapter sebelumnya silahkan baca disini

Cindy seorang wanita idealis yang beruntung mendapatkan seorang pria yang memenuhi “30 kualitas”nya. Bukankah itu terlihat begitu tidak realistik bagi wanita masa kini yang mengarahkan pandangannya pada seorang “ksatria dalam baju perangnya yang berkilau”?

Seorang teman lajang (Ruth modern) menulis sebuah surat dimana ia mengakui bahwa standar idealnya yang tinggi sering membuatnya merasa seperti the Lone Ranger (= seorang tokoh pahlawan yang berkelana kemana-mana seorang diri). Ia berkata, “Begitu sering aku bertemu dengan para wanita yang tidak mau pergi lebih dalam, pada rute yang lebih radikal yang memisahkan diri dari kebudayaan kita dan mengejar standar-standar Allah.“ Apakah kita merendahkan standar-standar kita karena kita kelihatannya tidak sama dengan semua teman-teman kita? Apakah wanita dalam amsal 31 kelihatan begitu kuno? Didalam tanganNya, Allah menggenggam yang terbaik bagi mereka yang mencari Dia.

Pilihan Ruth untuk menantikan yang terbaik dari Allah berakibat pada penyatuan dengan seorang Boas dan bukan seorang Bodoh. Ruth tidak hanya menikah dengan seorang pria yang adalah “pilar kekuatan” (Boas) tetapi juga diberkati dengan hak istimewa melahirkan seorang anak laki-laki (Obed) yang akan menjadi bagian dari silsilah Yesus Kristus.

Benda-benda Rusak

Ruth tidak mengizinkan pengaruh masa lalu dari suatu budaya kafir membuatnya tidak menetapkan standar baru. (Ruth adalah anak perempuan dari Moab, Bangsa Moab tidak mengenal Allah. Bangsa Moab sendiri berasal dari perkawinan incest - ayah anak antara Lot dan anak perempuannya Kej 19 ; 33-37). Ia juga tidak mengizinkan budaya kafir itu mencegahnya mengambil keputusan yang bijak bagi kehidupannya, keputusan untuk memuliakan Allah. Ruth bisa saja membiarkan dirinya tetap berada dalam keluarga yang bertentangan dengan standar Allah, menyerah dan tidak menjalani gaya hidup yang saleh karena ia berasumsi bahwa ia dikutuk sebagai “barang-barang rusak”. Tetapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya ia memilih untuk memutuskan siklus dosa keluarganya dan mendirikan siklus baru yang ilahi.

Setelah menjadi Kristen, Jackie merasa malu. Ia berkata begini :

“Aku tau aku telah diampuni atas segala masa laluku tetapi aku sering bergumul dengan perasaan yang muncul karena merasa diri sebagai “barang rusak”. Aku merasa iri pada anak-anak perempuan lain yang berasal dari keluarga yang saleh dan memiliki warisan yang agung secara rohani. Setiap kali diperkenalkan pada seorang pria Kristen, aku akan langsung berpikir, “Aku tidak cukup baik”. “Tepatnya, inilah yang aku rasakan saat pertama kali bertemu dengan suami saya. Dia telah menerima Yesus sejak berumur 11 tahun, Dia pergi ke gereja dengan setia, tidak pernah merokok, minum-minum atau berperilaku bebas secara seksual. Standarnya yang begitu tinggi mengintimidasi aku. Disepanjang tahun-tahun persahabatan kami, aku tau ia tidak akan berkencan denganku karena masa laluku. Ternyata ada banyak kejutan yang terjadi. Saat aku terus menerus memilih untuk mematahkan pengaruh-pengaruh yang tidak saleh dimasa laluku, Tuhan sedang bekerja untuk mempertemukan Ken dan aku sebagai satu tim untuk kemuliaanNya”

Siklus-siklus yang tidak saleh dapat dipatahkan. Nasibmu bukanlah sesuatu yang hanya sebuah kebetulan atau takdir; itulah hasil dari pilihan-pilihanmu.

Nasib-Kebetulan atau Pilihan?

Ruth hidup di zaman hakim-hakim dimana setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 21:25). Kita juga tinggal didalam budaya dimana tidak ada orang yang takut kepada Allah, dan orang-orang hanya melakukan urusan mereka.

Anda, seperti Ruth, akan sangat dipengaruhi oleh pilihan-pilihanmu. Pilihan-pilihan Ruth yang bijak mengizinkannya mematahkan siklus keluarga yang tidak bertuhan dan memulai suatu siklus baru yang dicatat dengan berjaya oleh Firman Allah. Standar-standar tinggi dalam Firman Allah itu bukanlah tidak relevan, tetapi justru sepenuhnya dapat diterapkan dalam mencari yang terbaik dari Allah bagi hidupmu. Seberapa bijakkah keputusan-keputusan yang Anda ambil dimasa lalu, berkenaan dengan relasi dan kencan dengan pria? Pilihan-pilihanmu masa kini akan mempengaruhi sisa hidupmu di dalam area yang rumit ini. Area yang seringkali merupakan sederetan benturan – dalam relasi pria dan wanita.

Anda tidak dapat membuat pilihan-pilihan yang baik tanpa keyakinan Alkitabiah yang sepatutnya. Janganlah dengan ceroboh menyerahkan standar Anda dalam kencan/berelasi kepada kebetulan.

Pembawa Standar

Suatu keyakinan adalah suatu standar yang menjadi sebuah batu pijakan bagi pilihan-pilihanmu. Apakah standar-standarmu lebih berdasar pada istilah-istilah Hollywood mengenai cinta dan kisah romantis, atau apakah Anda membiarkan Firman Allah yang suci membentuk sudut pandangmu?

Wanita yang Penuh Keyakinan memberikan izin kepada Tuhan untuk memperbaharui pikirannya setiap hari. Ia menghabiskan waktu mencari standar-standar dalam Firman Allah yang akan membimbingnya dengan aman kepada yang terbaik dari Allah. Keyakinan-keyakinan yang didirikannya berdasarkan Firman, membuatnya dapat bertahan dari “paksaan” untuk dimasukkan ke dalam cetakan dunia ini.

Seperti dalam Roma 12:2 yang berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenaan kepada Allah dan yang sempurna.
Dalam Alkitab berbahasa Inggris versi NIV kata “membedakan” dikatakan sebagai “test and approve” yang berarti menguji dan menyetujui. Keyakinan Anda mengukur kemampuan Anda untuk “menguji dan menyetujui” hubungan yang sedang atau akan Anda miliki.

Jika Anda ingin hidup dengan standar Allah, Anda harus menyiapkan diri Anda sendiri terhadap penolakan yang pasti akan dihadapi oleh “pembawa standar”. Waktu Anda hidup dengan keyakinan Anda, banyak dari antara teman-temanmu akan menganggap Anda tidak realistik. Mungkin tidak mudah, tetapi Tuhan akan memberimu anugerah untuk menolak berkompromi. Dengan kekuatan Yesus, Anda dapat berdiri kokoh, tidak tergoyahkan, saat Anda menantikan yang terbaik dariNya. Wanita yang tidak memiliki standar ideal seperti yang dikemukakan oleh Firman Allah, membiarkan pilihan-pilihannya ditentukan oleh kebetulan.

Yakobus 4 : 4-5 mengatakan, “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tau bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata : “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”

Di Amerika, lembaga pemerintah mengatur standar makanan yang kita makan sehari-hari. Misalnya, daging itu harus sesuai dengan peraturan pemerintah dalam hal kelas, berat dan kualitasnya. Betapa lebih pentingnya pria yang akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Anda dibandingkan dengan daging sapi (bahkan daging kualitas terbaik)? Suatu hubungan seumur hidup menuntut standar peraturan yang paling tinggi. Di planet ini ada pria-pria yang dapat menangani pemeriksaan yang mendetail semacam itu dan didapati “pantas untuk dinantikan”.

to be continued...here you go

4 komentar:

Mega mengatakan...

Ah dirimu Wel, kok pake dipotong2 :p Penasaran euy, hehehehe.
Hayo semangat Wel nulis lanjutannya ^^/

Unknown mengatakan...

@Mega : Horeeee, mega udah bisa comment di blogku..wkwkwkwwwk *norak*

Panjang banged soalnya bu, sip..ditunggu yah :) Semangat bacanya juga yah..Tengkyuu meg

marthavina mengatakan...

Ya..banyak kesusahan akan terhindari, kalau saja, kita bisa hidup dengan mengarahkan pandangan kita pada ketetapanNya. Saya sukasekali kisah Ruth dan Ester, mereka perempuan2 luar biasa, yang hidupnya dicatat dalam Alkitab.bagi saya kisah cinta Ruth jg sungguh ajaib. saya bahkan pernah menulis ini dalam jurnal saya. Saya kagum, bagaimana Ruth itu tidak mengasihani dirinya terlalu berlebihan, dan mengarahkan pandangannya kedepan, dan membiarkan Tuhan menuntunnya, dan lihatlah...perempuan dari moab, itu akhirnya menjadi leluhurnya sang Juru selamat, padahal dia telah kehilangan suaminya ( karena mati ), rasanya tidak ada yg lebih sedih, jika kita di tinggal oleh pasangan hidup. Tapi..Ruth bahkan menemukan seseorang yang lebih besar yang tidak pernah ia sangka, karena ia memperbolehkan tangan Tuhan memimpinnya.( aduh..komen ku kepanjangan rek..)Thx buat review bukunya ya Welly

Unknown mengatakan...

@Kak Martha : Iya kak, emang luar biasa yah hidup Ruth sampe dipake Tuhan menjadi leluhur Juruselamat kita :) Sama2 kak