Jumat, 04 November 2011

Lady in Waiting Chapter 10 Wanita yang Sabar

Akhirnya tiba juga kita di bab terakhir, setelah pending beberapa lama mari kita tuntaskan buku ini. Bab sebelumnya bisa langsung klik disini..

Ditengah keadaan lajang yang panjang, pasti ada orang yang bertanya-tanya bagaimana seorang wanita yang sudah berumur bisa sabar sekalipun dalam pandangannya hanya tampak penantian tiada akhir. Menanti tidaklah semudah saat Anda muda, dan bisa menjadi luar biasa sulit saat Anda menjadi makin tua.

Teguhkanlah hatimu rekan lajang. Anda tidak sendiri dalam penantianmu; Anda juga tidak sendiri di dalam perasaan dan pergumulan yang Anda hadapi. Banyak wanita saleh yang telah menanti dan menang. Banyak wanita yang telah kehilangan harapan dan berkompromi. Menantilah dengan sabar dan dengan berjaya menangkanlah masa depan yang Bapamu rencanakan bagimu.

Ruth adalah contoh Wanita Sabar yang luar biasa. Ruth tidak mengizinkan lingkungannya atau ketiadaan rekan pria, membuatnya tidak sabar. Sebaliknya ia berkonsentrasi pada pengembangan kebersamaan dengan Bapa Surgawinya dan memilih untuk mengizinkan Allah membawakannya suami jika Ia pandang cocok. Kepedulian pada “jam biologis”nya yang terus berdetak tidak membuatnya menjadi gentar akan masa depan. Sebaliknya ia berkonsentrasi menjadi wanita yang berkarakter. Dia menggunakan penantian untuk menjadi wanita sebagaimana Allah inginkan. Dan akhirnya dalam Ruth 4 : 13 dinyatakan “Lalu Boas mengambil Ruth dan perempuan itu menjadi isterinya...”

Mengapa Penantian itu Begitu Sulit?

Ketakutan adalah halangan paling besar untuk menanti. Anda mungkin takut Anda terus bertambah tua, takut mengadiri pernikahan karena Anda tidak akan punya teman lajang lagi, Anda takut kehilangan kesempatan karena barusan menolak “cowok ok”, Anda takut kesepian, dls. Ketakutan adalah tekanan internal. Ada juga tekanan eksternal seperti dorongan dari orang lain disekitar Anda seperti teman, orang tua, dll.

Konsekuensi Ketidaksabaran

Beberapa berakhir dengan perceraian, yang lain berakhir dengan perpisahan emosi yang menyebabkan suami dan istri itu hanya berada dalam satu atap tanpa ada ikatan emosi. Beberapa meninggalkan kerusakan pada anak-anak yang berharga. Kerusakan yang dihasilkan oleh rasa takut dan tidak aman akibat pernikahan yang tidak sehat. Kesepian dan kesakitan pribadi yang dibawa oleh gaya hidup ini tidak dapat digambarkan.

Sebagai wanita, kita rindu untuk dikenal dan dikasihi sebagaimana adanya kita. Seorang pria yang mati secara rohani tidak pernah akan dapat mengenal bagian rohanimu yang paling intim yaitu hatimu. Dia akan terlalu buta untuk dapat melihat apa yang Anda coba bagikan dengannya. Dia tidak pernah dapat sepenuhnya mengenal dan mengerti Anda.

Surat Korintus kedua pasal 6 : 14-15 sangatlah jelas :” Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya”.

Ada konsekuensi yang lebih besar dari sekedar menikah dan tidak bahagia dengan seorang pria yang tidak mengenal Tuhan. Akankah Anda bisa menangani penderitaan yang timbul saat melihat anak-anakmu hidup dengan kemungkinan ditolak atau ditinggalkan ayahnya? Akankah Anda berpikir, sendirian bangun pada hari minggu pagi untuk membawa anak-anak Anda ke gereja adalah harga yang pantas? Waktu anak Anda menatap Anda dan bertanya mengapa papa tidak mengasihi Yesus, apakah Anda akan merasa bahwa kompromi itu memang patut dilakukan? Mereka mungkin akan menolak Tuhan sampai kekal, dan hidup dengan gaya hidup yang salah pilih dan penuh penderitaan sebagai akibat dari pilihan Anda yang salah : menikahi pria yang mengagumkan tapi masih tersesat. Anak-anak seringkali mengikuti contoh ayah mereka, baik ataupun buruk. Anda tidak saja sedang menikahi seorang suami tetapi juga memilihkan ayah untuk anak-anakmu.

Waktu Anda menikah, Anda sedang memilih berkat atau kutuk bukan hanya bagi dirimu sendiri; Anda memilih bagi generasi setelah Anda. Jika Anda memilih untuk menanti pangeranmu dengan sabar, Anda akan diberkati dengan warisan yang akan dibawa oleh pangeran itu. Jika Anda memilih untuk dengan bersemangat berlari mendahului rencana Allah dan menikahi pria yang tidak memiliki hati nurani yang terarah kepada Allah, Anda akan menuai jalan hidup yang ia ikuti, tetapi tidak sendirian. Kehidupan anak-anak dan cucu-cucumu akan dipengaruhi langsung oleh pria yang Anda nikahi.

Ulangan 28 : 2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu. Ulangan 28 : 15 Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapanNya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau.

....Pilihalah kehidupan supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya...Ulangan 30:19-20

Mengembangkan Kesabaran

Menantilah dengan sabar. Mungkin Anda memberi waktu kepada Allah untuk mempersiapkan, bukan diri Anda, tetapi kekasih Anda. Biarkan Bapa Surgawimu melengkapi pekerjaanNya saat pria lajangmu tidak terganggu.

Menyadari bahwa pernikahan itu bukanlah suatu mimpi tetapi suatu kehidupan nyata, dapat juga menolong Anda untuk menantikan dengan sabar. Jangan menjadi iri dengan wanita yang telah menikah, tetapi bergaullah dengan mereka dan lihatlah beban ekstra yang harus mereka tanggung. Mengertilah bahwa dalam kenyataan, kehidupan pernikahan tidak terus menerus ada komunikasi yang baik, peluk cium, sarapan di ranjang, mawar tiap hari dan sukacita belaka. Dalam tiap potongnya, keindahan pernikahan itu membutuhkan usaha yang sebanding, sekalipun dalam cara dan waktu Allah. Pernikahan itu baik tetapi jangan salah mengira bahwa itu adalah surga.

Belajar hidup “sebagai satu” itu tidaklah tanpa air mata, karena tidak ada pasangan yang sempurna. Pernikahan itu sendiri bukanlah sesuatu yang menyembuhkan semuanya. Ia juga bukan jawaban untuk setiap kebutuhan yang dirasakan oleh hati. Anda harus realistis dalam hal pernikahan, kalau tidak kekagetannya bisa menghancurkanmu.

Carilah gadis-gadis lajang lain dan rancangkanlah kegiatan-kegiatan. Jangan hanya duduk dirumah pada malam minggu. Pergi keluar untuk makan, nonton dan terlibatlah dalam pekerjaan yang melibatkan anak-anak, pemuda, atau orang-orang lanjut usia. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk tetap sibuk dan tetap sabar. Mengembangkan kesabaran itu sulit. Lebih parah lagi jika menikah lebih dulu dari waktu Allah.

Dapatkah Anda mengenal seorang pria dengan sepenuhnya? Dapatkah Anda mengetahui masa depan? Anda mengenal Pribadi yang benar-benar tahu masa depan dan hati para pria. Dengan sabar dan meletakkan harapan kita dalam Allah, Dia akan memberikan padamu damai yang Anda butuhkan. Sikap sabar ini bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Lewat kehendak yang diwujudkan dalam tindakan, Anda harus memilih untuk percaya pada Allah apapun yang terjadi. Dengan sabar nantikanlah yang terbaik dariNya.

Setiap wanita lajang pada satu titik tentu memahami kenyataan bahwa tidak semua wanita akan menikah. Pernikahan bukanlah suatu kebutuhan, meskipun Allah memilih untuk mengijinkan pernikahan memenuhi beberapa kebutuhan yang mungkin dimiliki oleh seorang wanita. Pernikahan tidak membuat wanita menjadi lengkap, meski beberapa wanita yang menikah sebagaimana seharusnya mendapati bahwa pernikahan melengkapi beberapa kelemahan mereka. Jika pernikahan adalah sebuah kebutuhan, hak atau sesuatu yang membuat wanita lengkap, maka semua wanita saleh akan menikah. Ada banyak contoh wanita yang benar-benar memuliakan Tuhan yang tidak memiliki teman hidup tetapi merupakan Wanita yang Sabar. Hanya Tuhan yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan terdalam dalam hati kita. Hanya Dia yang dapat.

Apapun yang Anda lihat dan rasakan, Allah sedang memegang penuh kendali atas keadaan Anda. Anda, Wanita dalam Penantian, dapat berjalan dalam kemenangan dengan cara memilih untuk sabar dalam penantian Anda.

Jangan biarkan ketidaksabaran kerinduan-kerinduanmu itu merampasmu dari kehidupan lajang yang diberkati Allah. Sadarilah bahwa Anda tidak membutuhkan pernikahan untuk bahagia dan memiliki kehidupan yang utuh. Jika Anda memegang pernikahan sebagai hak Anda, serahkanlah hak itu sehingga itu tidak menghalangi Anda dari kepenuhan berkat-berkat Allah. Allah tahu apa yang terbaik bagimu. Penentuan waktuNya sempurna dan Ia akan memelihara wanitaNya, Wanita yang Sabar.

--Tengkyu buat teman-teman yang udah setia membaca tulisan ini dari bab 1, semoga bukan kita saja yang diberkati tapi kita rindu memberkati semakin banyak wanita-wanita Allah..GBU--

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Thank you Wel :)
GBU

Unknown mengatakan...

Sama2..GBU too
Btw, ini sapa yah?? :)